PERAWATAN KEMBALI DESA WISATA GUNUNG MIJIL PASCA PANDEMI COVID-19 (KKN-T KELOMPOK 4)
Wisata alam merupakan salah satu anugerah terindah yang diberikan Tuhan pada manusia untuk menunjang kelangsungan hidup dan meningkatkan rasa syukur. Keindahan alam di Indonesia yang sangat beragam dengan minat wisatawan yang tinggi membuat Indonesia berpotensi sebagai salah satu negara yang memiliki wisata alam yang sangat indah nan elok. Berdasarkan data dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tercatat pada Desember 2021 jumlah pengunjung wisata alam di Indonesia berjumlah 163.619 dengan penurunan sebesar -0,28% dibandingkan bulan desember 2020 berjumlah 164.079 kunjungan (https://kemenparekraf.go.id/). Dengan adanya penurunan tersebut diperlukan adanya kepedulian masyarakat untuk menghidupkan kembali wisata-wisata alam yang mengalami penurunan semenjak terdampak pandemi COVID-19.
Terdapat beberapa wisata alam di Indonesia yang mengalami penurunan jumlah pengunjung. Salah satu tempat wisata yang mengalami penurunan jumlah pengunjung terdapat di kabupaten Bantul DIY. Tempat wisata tersebut adalah Desa Wisata Gunung Mijil (Dewi Gumi) yang terletak di Desa Gandekan, Guwosari. Namun semenjak melandainya kasus COVID-19 di Indonesia, minat masyarakat untuk berwisata kembali meningkat. Dengan peningkatan tersebut dibutuhkan adanya persiapan dari pengelola untuk melestarikan tempat wisata itu sendiri.
Pada Hari minggu 19 Juni 2022, Mahasiswa KKN-T universitas Alma Ata berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk kembali melestarikan dan memperindah tempat wisata yang dimiliki. Kegiatan yang dilakukan pada hari tersebut antara lain yakni gotong royong pembersihan rumput liar dan pengecatan kembali icon wisata yang sudah mulai tidak terawat. Kegiatan tersebut dilakukan sejak pukul 07.00-10.00 WIB yang diawali dengan membersihkan rumput liar dan mengecat patung. Kegiatan tersebut diakhiri dengan istirahat dan menyantap suguhan yang disediakan oleh pengelola Desa Wisata Gunung Mijil (Dewi Gumi).
(PDD - Kartika Wanda Damayanti dan Fatma Anggoro Wahyuningtyas)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin