PADUKUHAN KALAKIJO PEDULI MASA DEPAN MELALUI POSYANDU REMAJA

19 Maret 2023
Dibaca 247 Kali
PADUKUHAN KALAKIJO PEDULI MASA DEPAN MELALUI POSYANDU REMAJA

Perkembangan era globalisasi saat ini sedang di nikmati oleh Generasi Z, generasi yang lahir sekitar tahun 1997 hingga tahun 2000-an. Dilansir dari Kompas.com, generasi Z adalah generasi yang masih muda dan tidak pernah mengenal kehidupan tanpa teknologi sehingga terkadang disebut sebagai i-gen. Generasi Z dinilai sebagai generasi yang ambisius, mahir tentang hal digital, percaya diri, mempertanyakan otoritas, banyak menggunakan bahasa gaul, lebih sering menghabiskan waktu sendiri, dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Generasi Z juga rentang terkena depresi juga anxiety. 

Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga. Sumber: Depresi - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter. Depresi lebih sering dialami oleh orang dewasa. Penyebabnya diduga terkait dengan faktor genetik, hormon, dan zat kimia di otak. Beberapa faktor pemicu depresi antara lain : Peristiwa traumatis, Tekanan batin, misalnya karena masalah keuangan atau masalah rumah tangga, dan Pola pikir yang salah, seperti toxic positivity. Pengobatan yang bisa diupayakan seperti terapi psikologis, mengkonsumsi obat antidepresan, dan menjalani perawatan di rumah sakit jiwa bagi depresi yang parah. 

Namun tidak hanya pada orang dewasa saja, tetapi anak-anak dan remaja juga bisa mengalami depresi mengingat generasi Z itu tidak lepas dari teknologi dan kurang bersosialiasi dengan lingkungannya. Contoh kasus yang diliput dari REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Masalah kesehatan mental pada para remaja, utamanya siswa sekolah, belakangan meningkat seiring berbagai faktor pemicunya. Dikutip dari siaran pers pada Ahad (6/3/2022), data Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) per Juli 2020 menyebutkan ada lebih dari 3.200 (13 persen) anak SD hingga SMA di 34 provinsi di Indonesia yang, mengalami gejala-gejala yang mengarah pada gangguan depresi ringan hingga berat. Sebagian besar diantaranya 93 persen gejala depresi tersebut dialami anak pada rentang usia 14-18, sementara 7 persen lainnya pada usia 10-13 Tahun. Dampak dari masalah kesehatan mental pada siswa sangat beragam mulai dari rasa cemas, mudah marah, stres, depresi bahkan keinginan bunuh diri. Itulah sebabnya peran guru dan sekolah sangat penting terutama dalam memberikan dukungan psikologis awal (DPA) pada masalah kesehatan mental siswa. Lita Patricia Lunanta, MPsi, Psikolog, Psikolog di Konsultan Psikologi Pelangi menjelaskan, ada sejumlah langkah yang bisa diberikan kepada siswa yang mengalami kesehatan mental lewat dukungan psikologis awal (DPA). Pertama adalah Look yang meliputi asesmen mengenai keadaan, kebutuhan, reaksi emosional serta resiko yang dihadapi siswa, kedua Listen yaitu dengan mendengarkan aktif, hadir untuk siswa, berusaha mengerti dan memahami siswa. Tahap ketiga yakni Link adalah menghubungkan siswa dengan orang atau pihak lain sesuai dengan kebutuhannya. Bila siswa membutuhkan penanganan medis dapat dirujuk ke dokter.

Kepala Dusun Kalakijo juga berpendapat bahwa”Remaja adalah masa yang sangat rentan dengan berbagai permasalahan, apalagi digenerasi saat ini yang sudah sangat minim sosialisasi secara langsung. Permasalahan itupun juga bisa dengan dirinya sendiri, keluarga, sekolah, hingga permasalahan dengan perkembangan zaman. Jadi saya ingin sekali memfasilitasi permasalahan tersebut dengan kegiatan yang bermanfaat dan menyediakan wadah untuk saling bertukar kisah agar remaja tidak terjerumus pada hal negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri, orang lain dan masa depannya”. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bapak Riyanto saat rapat pemuda pada Sabtu, 28 Januari 2023.

Berdasarkan pernyataan dan kasus tersebut, sserta melihat kondisi lingkungan dusun Kalakijo, Guwosari, Pajangan, Bantul. Maka kepala Dusun Kalakijo Bapak Riyanto bekerjasama dengan Ketua LPMD, Puskesmas Pajangan dan Pengurus Muda-mudi Kalakijo membuat kesepakatan untuk membentuk “Posyandu Remaja” di lingkungan Kalakijo. Remaja di Kalakijo berjumlah sekitar 150 orang yang diantaranya jarang bergaul atau aktif dalam kegiatan muda-mudi. Namun dengan adanya Posyandu Remaja di Kalakijo diharapkan mau berpartisipasi saat pertemuan. Karena kegiatan yang akan diberikan yaitu pengukuran tensi, tinggi dan berat badan, konsultasi perasaan atau permasalahan yang dihadapi yang pastinya didampingi oleh tenaga dibidangnya yaitu bekerjasama dengan Puskesmas Pajangan. Kegiatan yang akan dilaksanakan juga akan menghadirkan dari pihak Polsek Pajangan untuk memberikan motivasi dan pengarahan kepada remaja agar dapat memilih pergaulan yang tepat dan tidak terjerumus pada hal-hal negative seperti yang sedang marak saat ini misalnya kasus Narkoba, Klithih, Minum-minuman keras beralkohol dan Tawuran.

Kegiatan Posyandu Remaja Kalakijo sudah dilaksanakan pasca pelantikan pada Minggu, 13 Februasi 2023 yang dilantik langsung oleh Kapolsek Pajangan Bapak Wiyadi yang didampingi oleh Kepala Dusun Kalakijo bapak Riyanto, Ketua LPMD Kalakijo bapak Subandi, Perwakilan petugas Puskesmas Pajangan ibu Susi dan Mahasiswa AKBID MMY. Kegiatan berjalan lancar dengan melantik Ketua Posyandu Remaja sdr Aga dan para pengurusnya yang berjumlah 9 orang. Setelah pelantikan Kapolsek Pajangan juga memberikan motivasi, bahaya NAPZA dan bahaya merokok. Kegiatan ini merupakan salah satu cara yang diharapkan mampu meminimalisir kenakalan remaja, kesenjangan social, pengecakan kesehatan berkala remaja dan mampu menjadi tempat bertukar cerita permasalahan yang sedang dihadapi. Dengan begitu terciptalah generasi yang saling terbuka, mengenal satu sama lain (bersosial), berada pada jalan yang benar atau berkegiatan posisitif sehingga menjadi generasi yang siap di Masa Depan.