Kolaborasi Kalurahan Guwosari dan STP AMPTA Yogyakarta dalam Pengembangan Desa Wisata Melalui KKN

04 Oktober 2024
KKN AMPTA
Dibaca 57 Kali
Kolaborasi Kalurahan Guwosari dan STP AMPTA Yogyakarta dalam Pengembangan Desa Wisata Melalui KKN

Guwosari, 1 Oktober 2024 – Kalurahan Guwosari kembali menjadi mitra dalam pengembangan pariwisata melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari STP AMPTA Yogyakarta. Sebanyak 22 mahasiswa/i Prodi S1 Pariwisata diterjunkan di dua lokasi strategis, yaitu Desa Wisata Kalak Ijo dan Desa Watu Gedug, dengan tujuan mengembangkan potensi pariwisata lokal berbasis komunitas dan memperkenalkan konsep quality tourism.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Desa Guwosari dan dihadiri oleh Lurah Guwosari, Masduki Rahmad; Kepala Prodi S1 Pariwisata STP AMPTA, Arif Dwi Saputra; Koordinator KKN Guwosari, Ibnu Afan; serta berbagai tokoh masyarakat desa setempat.

Fokus pada Pengembangan Quality Tourism

Dalam sambutannya, Lurah Guwosari, Masduki Rahmad, menyampaikan keprihatinannya bahwa desa wisata sering kali berfokus pada mass tourism yang cenderung mengejar jumlah pengunjung tanpa mempertimbangkan kualitas pengalaman wisata. "Dengan adanya KKN ini, kami berharap desa wisata di Guwosari dapat beralih fokus ke quality tourism, di mana pengalaman wisata yang ditawarkan kepada pengunjung lebih berkesan dan berdampak positif bagi masyarakat setempat," ujar Masduki.

Beliau juga mengajak para mahasiswa untuk menjadikan KKN sebagai ajang praktik penerapan teori yang sudah dipelajari di kampus. Desa Kalak Ijo diharapkan dapat dikembangkan menjadi pusat ayam ingkung, sementara Desa Banjaran diharapkan menjadi zona pendukung untuk destinasi wisata Goa Selarong, yang terkenal dengan kisah perjuangan Pangeran Diponegoro.

Arahan Program Kerja dari STP AMPTA

Arif Dwi Saputra, Kepala Prodi S1 Pariwisata STP AMPTA, memberikan arahan agar program kerja mahasiswa tetap berfokus pada pengembangan sektor pariwisata. "Kami harap mahasiswa dapat berbaur dengan masyarakat dan menyusun program kerja yang mendukung pariwisata lokal. Jangan terlalu terpaku pada konten digital, namun hadirkan solusi nyata untuk pengembangan pariwisata," pesan Arif.

Koordinator KKN Guwosari, Ibnu Afan, menambahkan bahwa sebagian besar peserta KKN berasal dari luar Pulau Jawa, sehingga dukungan dan bimbingan dari masyarakat sangat diharapkan untuk kelancaran program ini. "Kami berharap seluruh pihak dapat saling mendukung, dan mahasiswa mampu menjaga kebersamaan serta beradaptasi dengan lingkungan baru di Guwosari," ujar Ibnu.

Dukungan Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat

Dalam kegiatan ini, Fuadi Afif ditunjuk sebagai dosen pendamping untuk kelompok Desa Kalak Ijo, sementara Hamdan Anwari akan mendampingi kelompok di Desa Watu Gedug. Keduanya akan memfasilitasi mahasiswa dalam menjalankan program kerja sesuai dengan potensi desa masing-masing.

Kalurahan Guwosari juga akan menggelar Fun Run dengan jarak 7,8 km untuk memperingati Hari Jadi Guwosari yang ke-78. Tiket dijual seharga Rp78.000, dan acara ini diharapkan mampu meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam memperkenalkan potensi wisata desa.

Program KKN ini diharapkan dapat menjadi platform kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata berbasis komunitas yang berkelanjutan.

Kalurahan Guwosari Siap Bersinergi

Kalurahan Guwosari terus berkomitmen untuk bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan, dalam memajukan potensi desa dan memperkuat sektor pariwisata yang berbasis kearifan lokal. Partisipasi mahasiswa STP AMPTA Yogyakarta melalui KKN diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan desa wisata, serta memperkenalkan potensi dan cerita unik yang dimiliki oleh Guwosari.