KKN Konversi: Sendang atau Mata Air Peninggalan Diponegoro
Goa Selarong adalah objek wisata sejarah dan budaya yang terkenal dengan keasrian dan nuansa mistisnya. Di area ini, terdapat beberapa sendang yang memiliki nilai historis tinggi seperti Sendang Komotetes, Sendang Komodadi, Sendang Pitu, Sendang Umbulmoyo, dan Sendang Manikmoyo. Di sekitar kawasan Goa Selarong juga terdapat dua goa utama, yaitu Goa Putri dan Goa Kakung
Untuk mencapai Sendang Manikmaya, pengunjung harus mengawali perjalanan dengan menutupi jembatan kecil yang membentang di atas aliran sungai kering. Setelah itu, mereka harus mendaki jalan setapak sejauh kurang lebih 100 meter yang membelah area berhutan. Sendang Manikmaya dipercaya sebagai sumber mata air abadi yang dimanfaatkan oleh Pangeran Diponegoro beserta pasukannya untuk keperluan ritual pembersihan diri dan penyucian jiwa pada masa perang melawan penjajah. Kondisi terkini Sendang Manikmaya sungguh memprihatinkan. Akibat longsoran tebing bukit di sisi baratnya pada pertengahan tahun 2011, sendang tersebut tertimbun material tanah dalam jumlah besar. Kejadian tersebut mengakibatkan wujud fisik Sendang Manikmaya tidak lagi dapat disaksikan secara langsung. Bahkan setelah 13 tahun berlalu, timbunan humus dan dedaunan kering semakin mengubur dan menghilangkan citra asli dari sendang bersejarah ini. Meski begitu, gemericik aliran airnya masih terdengar samar di tengah kenyamanan hutan. Sendang Manikmaya merupakan salah satu sumber mata air penting yang muncul dari pegunungan kapur di wilayah tersebut.Â
Selain statusnya sebagai sumber mata air utama, Sendang Manikmaya juga menjadi destinasi ziarah bagi sejumlah besar peziarah. Keberadaan mata air di sendang ini diperkirakan sudah ada sejak masa Perang Jawa atau Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Meskipun terdapat pendapat lain yang menyatakan bahwa sumber mata air tersebut sudah muncul jauh sebelum periode tersebut. Sendang ini dipercaya sebagai salah satu lokasi persediaan air yang banyak dimanfaatkan oleh para pengikut setia Pangeran Diponegoro ketika berlangsung perjuangan melawan penjajah pada masa itu. Tidak mengherankan jika kemudian Sendang Manikmaya menjadi situs bersejarah yang memiliki nilai spiritual yang mendalam bagi masyarakat. Bukti-bukti arkeologis berupa artefak dan struktur bangunan kuno di sekitar kawasan sendang ini memberikan indikasi kuat akan keberadaan yang signifikan pada masa lalu. Kondisi hidrogeologis pegunungan kapur yang merupakan akuifer produktif menjadi faktor utama terbentuknya sumber mata air abadi di lokasi tersebut.
Tidak jauh dari sendang ini, terdapat sebidang tanah datar yang dibuat di punggung bukit dengan sedikit mengepras kemiringan tanah di lereng bukit. Tanah datar ini berukuran sekitar 5 meter x 5 meter dan ditemukan peninggalan berupa tiga buah yoni dalam berbagai ukuran. Serta ada sebuah ompak masjid, yang konon katanya masjid tersebut belum sempat berdiri karena tempat persembunyian Pangeran Diponegoro telah diserbu pasukan musuh.
Sendang Manikmaya terus menarik minat sebagai salah satu tujuan wisata spiritual. Wisatawan yang mengunjungi Gua Selarong sering menyempatkan diri untuk mengunjungi sendang ini setelah berkeliling di Gua Selarong. Beberapa pengunjung bahkan datang khusus untuk mengunjungi Sendang Manikmaya karena alasan-alasan tertentu yang bersifat pribadi atau spiritual. Ada beberapa versi mengenai asal-usul nama Sendang Manikmaya. Salah satu versi menyatakan bahwa nama "Manikmaya" berasal dari kata "manik," yang sering dimaknai sebagai sesuatu yang kecil namun memancarkan keindahan luar biasa, mirip dengan intan yang mahal, berkilau, dan mewah. Istilah "maya" atau "maya-maya" sering diartikan sebagai sesuatu yang kelihatan samar-samar. Oleh karena itu, air dari Sendang Manikmaya dimaknai sebagai sesuatu yang berharga dan sering terlihat samar-samar, menimbulkan rasa rindu.
Selain Sendang Manik Maya yang populer, terdapat sendang lainnya. Goa Selarong sendiri terdiri dari Goa Kakung di sebelah kiri, dan Goa Putri di sebelah kanan. Di perbukitan di atas goa terdapat beberapa buah makam, gardu pandang, dan rumah batu. Di area sebelah kiri terdapat sungai, air terjun, area perkemahan, umpak, serta dua buah sendang, yaitu Sendang Pitu dan Sendang Umbul Mulyo. Sendang Umbul Mulyo adalah salah satu sendang yang terletak di kawasan Goa Selarong. Sendang ini tidak seterkenal Sendang Manik Maya, namun memiliki keistimewaan tersendiri. Nama "Umbul Mulyo" sendiri menggambarkan sumber mata air yang membawa kemuliaan. Menurut cerita warga setempat, air dari sendang ini dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan dan keberkahan. Sendang ini merupakan mata air untuk memasak dan mencuci.
Â
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin