Workshop Digital Selling Hacks: Tingkatkan Skill Pemasaran dari Pengusaha UMKM di Kembang Putihan

06 Februari 2025
KKN Politeknik LPP Yogyakarta
Dibaca 93 Kali
Workshop Digital Selling Hacks: Tingkatkan Skill Pemasaran dari Pengusaha UMKM di Kembang Putihan

Kamis 30 Januari 2025 - Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kelompok 06 dari Politeknik LPP Yogyakarta  melakukan kegiatan Workshop Digital Selling Hacks bersama pemilik usaha di Padukuhan Kembang Putihan yang berjumlah 5 orang dengan pemateri langsung dari Dosen Pembimbing Lapangan yakni Bu Endang Lestari. Bapak Sulisman selaku kepala dukuh menuturkan bahwa Padukuhan Kembang Putihan terdiri dari 07 RT. Sebagian besar warga bekerja sebagai petani pengolah lahan milik orang lain namun ada juga beberapa warga yang memiliki usaha. Adapun mayoritas jenis usaha yang dimiliki oleh warga yakni kerajinan tangan seperti pengrajin kipas tangan, pengrajin keris, pengrajin kayu (handycraft), pengrajin patung dan topeng, dsb. Namun, ada juga beberapa warga yang memiliki usaha di bidang lain contohnya catering ataupun ternak lele.

Workshop yang diadakan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari Padukuhan Kembang Putihan melalui optimalisasi potensi usaha lokal secara berkelanjutan. Selain itu belajar dan berlatih bersama tentang penggunaan teknologi digital dan platform online untuk memasarkan produk sehingga pemilik usaha dapat menjangkau pasar lebih luas serta memiliki inovasi dalam pengembangan produk dan kemasan yang sesuai dengan tren pasar sekarang. Dari workshop ini juga diajarkan tentang teknik pemasaran digital yang efektif termasuk pembuatan konten menarik dan strategi promosi melalui media sosial.

Melalui kesempatan ini, Bu Endang menyampaikan ilmu seputar berjualan secara online mulai dari tips & trik, kelebihan, kekurangan serta cara belajar digital marketing melalui 3 ilmu yaitu ilmu traffic, ilmu konversi dan ilmu relationship. Kemudian, materi lain juga disampaikan oleh perwakilan dari panitia yaitu Erando tentang cara berjualan di platform media sosial contohnya tiktok.

Gambar 1. Diskusi bersama peserta workshop

Sebelum praktik bersama, para pemilik usaha yang mengikuti workshop diminta untuk mencari keunikan dari produk yang dihasilkan dengan bantuan panitia membentuk sebuah kelompok kecil berjumlah 2 orang dan 1 orang pemilik usaha ditiap kelompoknya. Kelompok kecil yang sudah terbentuk nantinya akan menganalisis keunikan produk dari si pemilik usaha.

Gambar 2. Mempresentasikan keunikan produk

Hasil dari keunikan produk yang sudah ditemukan akan dipresentasikan didepan pemateri dan peserta workshop yang lain secara bergantian. Setiap kelompok akan diberi waktu sekitar lima menit untuk menjelaskan keunikan yang didapat. Seperti contoh gambar produk yang ada di atas milik ibu Tri Sugiyanti berupa mainan yoyo. Setelah dilakukan analisis ditemukanlah beberapa keunikan yakni ukiran ditiap produknya dilakukan secara manual oleh karyawan terlatih. Selain itu juga ada ciri khas khusus yang membedakan produk ibu Tri Sugiyanti dengan produk lainnya, terletak pada jenis kayu yang digunakan serta hasil akhir dari permukaan produk memiliki tekstur halus. Keunikan lainnya juga ada pada pembuatan bentuk dari kerajinan yang bisa di custom bebas oleh pelanggan sesuai dengan selera. Ibu Tri Sugiyanti juga menuturkan bahwa harga yang dipatok sangat terjangkau terlebih jika ingin membeli produk dalam jumlah banyak sehingga sampai sekarang banyak pelanggan yang melakukan repeat order atau pemesanan ulang ke tempat bu Tri Sugiyanti.

Gambar 3. Praktik live tiktok bersama peserta workshop

Kemudian, para peserta workshop diajak untuk melakukan praktik pemasaran produk secara online melalui live tiktok. Masih dengan kelompok kecil tadi bergantian akan mencoba berjualan dari live tiktok. Selama live peserta akan mengenalkan produk mereka kepada penonton mulai dari nama produk, detail produk, harga produk, serta kontak yang bisa dihubungi jika ingin membeli atau memesan produk. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan kepada pemilik usaha yang belum pernah memasarkan produk mereka secara digital khususnya media platform tiktok.

Gambar 4. Penyerahan sertifkat kepada peserta workshop

Setelah sesi live tiktok selesai, dilakukan sesi penyerahan sertifikat peserta oleh dosen pembimbing lapangan. Para peserta akan menerima sertifikat sebagai bentuk partisipasi dan keikutsertaan dalam acara workshop digital selling hacks. Terakhir, dilakukan sesi foto bersama seluruh peserta workshop, panitia, pemateri, dan Bapak Sulisman selaku kepala dukuh Kembang Putihan. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pemilik usaha dapat lebih memahami pentingnya pemasaran digital dan bagaimana memanfaatkan platform seperti TikTok untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan produk mereka. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga untuk membangun komunitas wirausaha yang saling mendukung dan berbagi pengetahuan dalam dunia digital marketing.